Wednesday, April 25, 2018

GOJENG


GOJENG/ BATU PAKEGOJENG
 Hasil gambar untuk FOTO GOJENG
Batu Pake berasal dari bahasa setempat yang terdiri atas dua suku kata yaitu batu dan pake yang berarti batu yang dipahat. Sedangkan Gojeng adalah lokasi ditemukannya Batu Pake. Berdasarkan data arkeologis diketahui bahwa pada tempat ini pernah ada aktifitas manusia pada masa lampau. Sebuah sumber lisan masyarakat setempat menyatakan bahwa pendiri Kerajaan Batu Pake, I Baso Batu Pake sebagai raja yang pertama Kerajaan Batu Pake. Pendapat lain mengatakan bahwa awal mula pendiri Kerajaan Batu Pake ialah La Tenri Lallo Manurungnge Ri Wowolonrong yang didampingi oleh istrinya yang bernama Datue Ri Lino kemudian dianugerahi seorang anak laki-laki yang bernama Baso Batu Pake.
Setelah Manurungnge menghilang Baso Batu Pake menggantikan ayahnya sebagai Raja Batu Pake II. Pada masa pemerintahannya Batu Pake tumbuh sebagai kerajaan yang kuat dan sejahtera. Pengembangan geopolitik juga dilakukan sehingga dia mengangkat kerajaan bawahan yaitu melantik Raja Bulo-Bulo yang bernama I Patimang Daeng Tappajang sebagai Raja Bulo-Bulo yang pertama. Walaupun Kerajaan Batu Pake hanya dipimpin oleh dua  raja, namun memegang peranan penting karena merupakan cikal bakal tumbuhnya beberapa kerajaan di Kabupaten Sinjai. Kerajaan tersebut dikenal dengan nama Kerajaan Bulo-Bulo, Lamatti dan Tondong yang ketiganya dikenal dengan istilah Tellulimpoe.
Berdasarkan data arkeologis diketahui bahwa pada tempat ini pernah ada aktifitas manusia pada masa lampau. Sebuah sumber lisan dari masyarakat setempat menyatakan bahwa didaerah ini pernah ada kerajaan besar yang dikenal dengan sebutan Kerajaan Batu Pake, ada yang menyebutkan bahwa Kerajaan Batu Pake dipimpin pertama kali oleh Raja yang Bernama, I Baso Batu Pake, namun Pendapat lain mengatakan bahwa awal mula pendiri Kerajaan Batu Pake ialah La Tenri Lallo Manurungnge Ri Wowolonrong yang didampingi oleh istrinya yang bernama Datue Ri Lino kemudian dianugerahi seorang anak laki-laki yang bernama I Baso Batu Pake.
Selanjutnya, setelah manurungnge atau  La Tenri Lallo menghilang Baso Batu Pake menggantikan ayahnya sebagai Raja Batu Pake II. Pada masa pemerintahannya, barulah Kerajaan Batu Pake tumbuh sebagai Kerajaan yang kuat dan sejahtera. Pengembangan geopolitik juga dilakukan bahkan dikabarkan dia sempat mengukuhkan kerajaan Bulo-bulo sebagai kerajaan bawahan dengan melantik Raja Bulo-Bulo yang bernama I Patimang Daeng Tappajang sebagai Raja Bulo-Bulo yang pertama. Walaupun Kerajaan Batu Pake hanya dipinmpin oleh dua  raja yakni atau  La Tenri Lallo dan anaknya I Baso Batu Pake, namun kerajaan ini memegang peranan penting dalam Sejarah masyarakat Sekitar karena merupakan cikal bakal tumbuh dan berkembangnya beberapa kerajaan di Kabupaten Sinjai seperti Kerajaan Bulo-Bulo, Lamatti dan Tondong yang ketiganya dikenal dengan istilah Tellulimpoe.
Situs Purbakala Batu Pake Gojeng memenuhi kireteria sebagai Cagar Budaya dengan berdasar pada aturan Perundang-undangan Nomor 11 tahun 2010 pada pasal 5 yang menerangkan  bahwa;
a.    Berusia 50 (lima puluh) tahun atau lebih;
Berdasarkan ciri-ciri Arkeologinya, Situs pemakaman ini merupakan warisan tradisi Megalitik.
b.    Mewakili masa gaya paling singkat berusi 50 (lima puluh) tahun;
Kompleks Pekuburan Peti Patu, Lumpang Batu, Batu Dakon, dan Altar Batu yang terdapat di Gojeng merupakan kebiasaan masa lalu masyarakat yang mengandung nilai supranatural dan kreatifitas, salah satu kepercayaan yang menonjol pada masa itu adalah sikap terhadap kehidupan setelah mati. Kepercayaan bahwa orang yang sudah meninggal akan terus hidup didunia arwah dan sangat mempengaruhi kehidupan mereka yang masih hidup menjadi salahsatu pemahaman yang umum dan diyakini oleh manusia sampai mengenal kepercayaan-kepercayaan lain seperti agama Islam dll.
c.    Memiliki arti khusus bagi
1)   Sejarah
Situs Batu Pake Gojeng merupakn warisan megalitik tua yang mengandung sejarah peradaban manusia dimasa lampau, dengan pertanggalan berlangsung sekitar 2500 – 1000 Tahun Sebelum Masehi.
2)   Ilmu Pengetahuan
Situs Batu Pake Gojeng Sebagai sumber informasi fisik mengenai peradaban manusia dimasa silam.
3)   Pendidikan
Situs Batu pake Gojeng menjadi media pembelajaran dan pemahaman nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat yang merupakan salah satu tujuan dari ilmu Arkeologi.
4)   Kebudayaan
Peninggalan megalitik di daerah Gojeng masih jelas memperlihatkan ciri-ciri kearifannya sebagai warisan budaya dari kehidupan terdahulu masyarakat pendukungnya
d.    Memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.
Situs Batu Pake Gojeng merupakan Peninggalan-peninggalan kono dari zaman Purbakala, yang  secara kognitif dan kultural menandai tata nilai , perjalanan sejarah dan tradisi dalam masyarakat, sebagai rekaman dasar pengikat nilai sekaligus bukti dari aktifitas dan pemikiran manusia dimasa sebelumnya. Sebagai rekaman dasar warisan budaya ini tentunya dapat dimanfaatkan untuk kepantingan menggali ilmu pengetahuan, sejarah, dan kebudayaan serta dapat berdampak pada bidang ekonomi dan pariwisata. Sementara itu ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini realistis, mengingat cagar budaya dapat berfungsi untuk memperjelas identitas suatu bangsa karena karena hasil budaya yang khas, dan dimiliki secara kolektif oleh bangsa ini
Ø  Deskripsi
Lokasi ini merupakan lokasi pemakaman Raja Batu Pake Gojeng dan keluarganya. Situs Batu Pake Gojeng berdasarkan ciri-ciri arkeologisnya, situs pemakaman tersebut  bercorak tradisi megalitik. Hal ini dapat diamati pada sistem pembuatan Batu Pake yang dibuat dari batuan dasar (Bed Rock) jenis sedimen lunak. Pahatan tersebut membentuk segi empat. Batu Pake ini umumnya memperlihatkan arah hadap Timur-Barat dengan ukuran yang bervariasi. Tahun 1982 pernah dilakukan ekskavasi dan ditemukan fosil gigi manusia. memperhatikan arah hadap makam ini memberikan indikasi bahwa makam tersebut memperlihatkan bentuk makan pra islam. Beberapa temuan lainnya yang terdapat pada situs ini berupa alat batu dan manik-manik. Temuan pendukung lainnya berupa sumur batu dan lumpang batu yang ditemukan cukup banyak. Lumpang Batu memiliki ukuran yang bervariasi antara 10 sampai 50 cm sedangkan sumur batu yang ditemukan memiliki diameter antara 50 hingga 200 cm setiap lubangnya. Temuan lainnya berupa altar batu yang ditemukan pada sisi utara yang terbuat dari batu dasar  yang dipahat. Peninggalan kebudayaan megalitik Batu Pake gojeng belum diketahui pertanggalannya. Namun, dengan ditemukannya keramik asing telah memberikan petunjuk bahwa situs Batu Pake Gojeng memiliki hubungan dengan dunia luar sejak periode Dinasti Ming.

1 comment:

PESTA ADAT MARIMPA SALO

PESTA ADAT MARIMPA SALO Sebagaimana diketahui masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dengan ditandai oleh banyaknya suku ...